Tahun : | |||||||||
- | 2009 | 2008 | 2007 | 2006 | 2005 | 2004 | 2003 | 2002 | 2001 |
2000 | 1999 | 1998 | 1997 | 1996 | 1995 | 1994 | 1993 | 1992 | 1991 |
1990 | 1989 | 1988 | 1987 | 1986 | 1985 | 1984 | 1983 | 1982 | 1981 |
1980 | 1979 | 1978 | 1977 | 1976 | 1975 | 1974 | 1973 | 1972 | 1971 |
1970 | 1969 | 1968 | 1967 | 1966 | 1965 | 1964 | 1963 | 1962 | 1961 |
1960 | 1959 | 1958 | 1957 | 1956 | 1955 | 1954 | 1953 | 1952 | 1951 |
1950 | 1949 | 1948 | 1947 | 1946 | 1945 | - | - | - | - |
Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1952
No. | Nomor | Tentang |
1 | 1 Tahun 1952 | Penetapan Undang-Undang Darurat Nr 2 Tahun 1951 Tentang Perubahan "Rechtnordonnantie" (Staatblad 1882 No. 240 Jo Staatblad 1931 No. 471) Sebagai Undang-Undang |
2 | 2 Tahun 1952 | Penetapan "Undang-Undang Darurat Tentang Pinjaman Darurat" Sebagai Undang-Undang |
3 | 3 Tahun 1952 | Penetapan "Undang-Undang Darurat Tentang Memperpanjang Waktu Masih Terbukanya Dinas Tahun-Anggaran 1950" Sebagai Undang-Undang |
4 | 4 Tahun 1952 | Penetapan Undang-Undang Darurat Tentang Penetapan Berlakunya Undang-Undang, Undang-Undang Darurat Dan Ordonansi-Ordonansi Mengenai Masalah-Masalah Pajak, Dikeluarkan Sebelum Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang-Undang Darurat Nr 36 Tahun 1950) Sebagai Undang-Undang |
5 | 5 Tahun 1952 | Pembebasan Bea-Masuk Untuk Barang-Barang Berupa Kiriman-Kiriman Hadiah Yang Bertujuan Kesejahteraan Rohani Penduduk, Maksud Amal Atau Kebudayaan |
6 | 6 Tahun 1952 | Penetapan "Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1951 Untuk Mengubah "Grondhuur Ordonantie" (Stbl 1918 Nr 88) Dan "Vorstenlandsch Grondhuurreglement" (Stbl. 1918 Nr 20)" Sebagai Undang-Undang |
7 | 7 Tahun 1952 | Menetapkan Undang-Undang Darurat Nr 14 Tahun 1951 Tentang Pemungutan Pajak Verponding Atas Tahun 1951 Sebagai Undang-Undang |
8 | 8 Tahun 1952 | Pemungutan Pajak Verponding Tahun 1952 |
9 | 9 Tahun 1952 | Perubahan Atas Ordonansi Pajak Perseroan Tahun 1925 |
10 | 10 Tahun 1952 | Penetapan Undang-Undang Darurat Tentang Tambahan Pokok Bea (Opsenten) Atas Bea-Bea Masuk Selama Tahun 1951 (Undang-Undang Darurat Nr 39 Tahun 1950) Sebagai Undang-Undang |
11 | 11 Tahun 1952 | Penetapan Undang-Undang Darurat Tentang Tambahan Pokok Bea (Opsenten) Atas Bea-Bea Masuk Selama Tahun 1952 (Undang-Undang Darurat Nr 4 Tahun 1952) Sebagai Undang-Undang |
12 | 12 Tahun 1952 | Pembaharuan Bea-Bea Spesifik Dan Penggantiannya Dengan Bea-Bea Ad Valorem |
13 | 13 Tahun 1952 | Perubahan Berselang Dari Jumlah Opsenten Atas Beberapa Pos Dari Tarip Bea-Bea Masuk |
14 | 14 Tahun 1952 | Penunjukan Jawatan Regi Garam Sebgai Perusahaan I.B.W. Dengan Nama Baru "Perusahaan Garam Dan Soda Negeri |
15 | 15 Tahun 1952 | Penetapan Undang-Undang Darurat Tentang "Bursa" (Lembaran Negara No 79 Tahun 1951) Sebagai Undang Undang |
16 | 16 Tahun 1952 | Persetujuan Perjanjian Persahabatan Antara Negara Republik Indonesia Dan Negera India |
17 | 17 Tahun 1952 | Persetujuan Perjanjian Persahabatan Antara Negara Republik Indonesia Dan Negara Pakistan |
18 | 18 Tahun 1952 | Persetujuan Perjanjian Persahabatan Antara Negara Republik Indonesia Dan Negara Uni Birma |
19 | 19 Tahun 1952 | Persetujuan Perjanjian Persahabatan Antara Negara Republik Indonesia Dan Negara Republik Philipina |
20 | 20 Tahun 1952 | Pensiun Pegawai Negeri Sipil |
21 | 21 Tahun 1952 | Menetapkan "Undang-Undang Darurat Tentang Hak Pengangkatan Dan Pemberhentian Pegawai-Pegawai Republik Indonesia Serikat" (Undang-Undang Darurat Nr 25 Dan 34 Tahun 1950) Sebagai Undang-Undang Republik Indonesia |
22 | 22 Tahun 1952 | Peraturan Untuk Menghadapi Kemungkinan Hilangnya Surat Keputusan Dan Surat-Surat Pemeriksaan Pengadilan |
23 | 23 Tahun 1952 | Penetapan Undang-Undang Darurat Nr 3 Tahun 1950 (Lembaran-Negara Nr 4 Tahun 1950) Tentang Pungutan Tambahan Pokok Pajak Mengenai Pajak Kekayaan Dan Pajak Perseroan Tahun 1950 Sebagai Undang-Undang |
24 | 24 Tahun 1952 | Penetapan Undang-Undang Darurat Tentang Pungutan Tambahan Pokok Pajak Mengenai Pajak Kekayaan Dan Pajak Perseroan Tahun 1951 (Undang-Undang Darurat Nr 35 Tahun 1950, Lembaran Negara Nr 77 Tahun 1950) Sebagai Undang-Undang |